Rabu, 02 Maret 2011

Tune up mesin 2 tak

Ada beberapa teknik tune up
mesin 2 tak, yang paling lazim
adalah memporting ulang design
port.
Memporting ulang itu juga
banyak halnya diantaranya
adalah:
1 Merubah tinggi port
2 Mengarahkan kembali jendela
port
3 Menghaluskan saluran2 port
4 Memperbesar ukuran port
Tentunya point2 tersebut diatas
harus dilakukan dengan
perhitungan yang tepat agar
hasilnya maksimal.
Kali ini kita hanya akan
membahas mengenai merubah
tinggi port
Merubah tinggi port berarti
durasi buka & tutup port pun
akan berubah. Menentukan
angka dari tinggi port ini
tentunya harus menggunakan
hitungan2 tertentu.
Jika seorang mekanik pernah
melakukan perubahan tinggi port
pada sebuah silinder blok dan
ternyata hasilnya baik ini bisa
menjadi acuan untuk mekanik
lainnya jika ingin melakukan
rubahan pada blok lainnya
walaupun memiliki spek yang
berbeda.
Caranya adalah mengkonversi
ukuran dari mm menjadi derajat
putar kruk as.
Contoh :
HRC Thailand menentukan tinggi
porting terbaik pada silinder blok
NSR SP adalah sbg berikut :
1 Lb Bilas : 42mm
2 Lb Transfer primer &
sekunder : 42mm
3 Lb Buang : 26mm
(Catatan :Deck Height NSR adalah
0 mm yang berarti Bibir piston
NSR saat berada di TMA adalah
sebidang dengan bibir silinder
blok atau 0 mm)
Maka jika kita ingin merubah
port silinder blok Yamaha RX King
harus menggunakan angka
berapa di tiap2 portnya jika ingin
mengacu pada hitungannya
HRC??
Tentunya salah jika kita langsung
menggunakan angka2 diatas
untuk diaplikasi di blok RX King.
Kita harus mengkonversi dahulu
dengan satuan derajat, setelah
didapat maka dikonversi kembali
ke satuan mm dengan ditambah
(Deck Height)
Lalu bagaimana mengkonversi
dari mm ke derajat?
Yang pertama kita harus ketahui
dulu data2 sebagai berikut :
1 Stroke NSR & stroke RX King
2 Panjang Stang piston NSR & RX
King
Jika data2 tersebut sudah
diketahui maka kita bisa
menggambar diatas kertas
sesuai data2 tersebut atau jika
ingin lebih akurat bisa dengan
menggunakan software Auto
Cad.
Misal menentuakn derajat buka
lubang buang pada blok yang
ingin ditiru (Blok NSR):
1 Buat lingkaran dengan
diameter seukuran stroke NSR
dan gambarkan titik pusatnya
dalam koordinat axis X & Y. pada
titik paling atas lingkaran beri
tanda 0 derajat kruk as (ini
melambangkan derajat putar
kruk as)
2 Gambar garis vertikal
berukuran panjang stroke +
panjang stang seher dengan
posisi garis melalui titik pusat
lingkaran dan ujung paling bawah
garis bertemu dengan ujung
paling bawah lingkaran. (Ini
melambangkan titik pusat dari
rangkaian silinder+piston+kruk
as)
3 Buat titik 0mm pada ujung
atas garis tersebut (anggaplah
titik 0 tersebut adalah posisi
piston saat TMA)
4 Buat lagi titik (Tandai dengan
huruf B)pada garis vertikal tadi
seukuran tinggi lb buang (pada
contoh diatas adalah 26mm)
Berarti jarak dari titik 0 ke titik
B adalah 26mm.
5 Gunakan jangka buat agar
jarak bukaan jangka seukuran
dengan panjang stang seher NSR
(ini melambangkan panjang stang
seher)
6 Jarum jangka di posisikan di
titik B dan mata pinsil jangka di
coretkan ke lingkaran yang
mampu dijangkau dengan jangka
(ini melambangkan posisi stang
seher pada rangkaian)
7 Ukur berapa derajat dari posisi
0 derajat kruk as terhadap titik
pada point 6 tadi dengan bususr
derajat.
8 Angka derajat buka lubang
buang telah didapat.
Lakukan langkah2 diatas untuk
menghitung derajat buka lubang
bilas dan transfer.
Setelah semua didapati sekarang
tinggal menghitung berapa mm
tinggi lubang2 tersebut pada
blok rubahan (Blok RX King).
Langkah2nya adalah :
1 Buat lingkaran dengan
diameter seukuran stroke RX
King dan gambarkan titik
pusatnya dalam koordinat axis X
& Y. pada titik paling atas
lingkaran beri tanda 0 derajat
kruk as (ini melambangkan
derajat putar kruk as)
2 Gambar garis vertikal
berukuran panjang stroke +
panjang stang seher dengan
posisi garis melalui titik pusat
lingkaran dan ujung paling bawah
garis bertemu dengan ujung
paling bawah lingkaran. (Ini
melambangkan titik pusat dari
rangkaian silinder+piston+kruk
as)
3 Buat titik 0mm pada ujung
atas garis tersebut (anggaplah
titik 0 tersebut adalah posisi
piston saat TMA)
4 Ukur dengan busur derajat
angka yang didapati dari point
no 8 diatas dan tandai pada
lingkaran dan beri tanda B.
5 Gunakan jangka buat agar
jarak bukaan jangka seukuran
dengan panjang stang seher Rx
King (ini melambangkan panjang
stang seher)
6 Jarum jangka di posisikan di
titik B dan mata pinsil jangka di
coretkan ke garis vertikal diatas
lingkaran yang mampu dijangkau
dengan jangka (ini melambangkan
posisi stang seher pada
rangkaian)
7 Ukur jarak dari titik 0mm
terhadap titik yang baru didapat
dari point no 6.
8 Jarak tinggi lubang buang RX
King telah didapat.
Lakukan langkah2 diatas untuk
menghitung jarak lubang bilas
dan transfer.
Setelah semua angka didapat
kita harus mengetahui Deck
height RX king tersebut, setalah
didapat maka ukuran2 jarak
port yang sudah didapat masing2
ditambah Deck height nya.
Sementara jika ingin melebarkan
lubang buang maximal adalah
70% dari diameter piston
kecuali jika design lubang
buangnya memiliki tiang
penyangga seperti NSR SP maka
bisa dibuat lebih lebar lagi.
Contoh : Diameter piston NSR
adalah 59mm maka lebar lb
buang maximal adalah 59x 70% =
41.3mm dibulatkan menjadi 42
mm, jika lebih dari 42mm maka
khawatir ring piston bagian lb
buang akan cenderung menekan
berlebihan ke dinding silinder, shg
silinder akan mudah aus.
sumber : http://bengkel-motor-
online.blogspot.com

Sejarah Otomotif

Sejarah ditemukan mesin mobil Kendaraan pertama yang menggunakan tenaga mesin uap dibuat pada akhir abad 18. Nicolas-Joseph Cugnot de...